Sinopsis :
Tangshan, 28 Juli 1976.
Malam itu, Li Yuanni ( Xu Fan) dan suaminya, pergi bekerja seperti biasa. Sedangkan kedua anak kembar mereka yang baru berusia 7 tahun, Fan Da dan Fan Deng, tidur di rumah dengan nyenyak.
Lalu terjadilah, gempa terdasyat yang pernah melanda China. Dalam beberapa detik, seluruh kota hancur dan banyak gedung – gedung yang rata dengan tanah. Tidak terkecuali tempat tinggal Li Yuanni dan keluarganya.
Dalam keadaan panik, Li Yuanni pun berusaha mencari kedua anaknya, diantara tumpukan puing – puing. Salah satu anggota regu penyelamat pun memberitahukan bahwa kedua anaknya masih hidup. Namun sayang, karena keduanya berada di bawah tumpukan puing yang sama, maka resikonya salah satu harus menjadi korban agar yang satunya bisa bertahan hidup.
Li Yuanni yang terdesak dan tidak tahu harus berbuat apa, terpaksa memilih menyelamatkan putranya, Fan Da. Yang mereka tidak ketahui, Fan Deng mendengar seluruh percakapan antara ibunya dan regu penyelamat.
Bersama korban – korban lainnya, Li Yuanni pun membawa putranya untuk diobati. Fan Deng yang dikira sudah meninggal, beberapa hari kemudian dikeluarkan dari puing, dan ajaibnya masih hidup dan tidak mengalami luka berarti.
Seorang anggota regu penyelamat, membawa Fan Deng ke markasnya untuk diobati dan dicarikan keluarganya. Waktu berlalu, dan Fan Deng pun kemudian diadopsi oleh sepasang suami istri yang tidak mempunyai keturunan. Dilimpahi dengan kasih sayang, membuat Fan Deng ( Zhang Jing Chu) perlahan – lahan bersikap lebih terbuka kepada kedua orang tua angkatnya, walaupun tidak pernah mengungkapkan masa lalunya kepada siapapun. Jauh di dalam hatinya, Fan Deng menyimpan sakit hati karena pilihan ibunya, dan menolak mengakui jati dirinya.
Setelah mempunyai anak, Fan Deng pindah ke Amerika dan hidup tenang disana. Pada saat gempa tahun 2008 menimpa Sichuan dan menewaskan lebih dari 80.000 orang, Fan Deng pun kembali ke negara asalnya dan terjun sebagai relawan. Melihat langsung gempa di Sichuan dan ikut terlibat menjadi relawan, membuat Fan Deng belajar melihat kejadian tersebut dari kacamata yang berbeda. Dia melihat bagaimana seorang ibu terpaksa merelakan tangan anaknya, agar anaknya bisa terus hidup.
Hotfile:
Fileserve:
Rapidshare:
0 comments:
Post a Comment